Minggu, 27 Desember 2009

Primary Angle Closure Glaucoma

Primary Angle Closure Glaucoma

Batasan :
Kelainan mata yang terjadi karena Intra Ocular Pressure (IOP) meningkat secara cepat sebagai akibat dari tertutupnya sudut bilik mata depan secara total dan mendadak akibat blok pupil karena kondisi primer mata dengan segmen anterior yang kecil.

Patofisiologi :
Mata dengan segmen anterior yang kecil dan sumbu aksial yang pendek dengan bilik mata depan yang dangkal, dengan meningkatnya usia, lensa membesar sehingga kondisi irido-lentikular meningkat dan bila tiba-tiba mengalami kondisi yang menyebabkan pupil mid-dilatasi, terjadi aposisi iris-lensa yang maksimal, blok pupil, kontak iris dengan trabecular meshwork, sudut bilik mata depan tertutup, aquos terbendung, intra ocular pressure meningkat dengan cepat.

Gejala klinis :
Keluhan dan gambaran klinis timbul sebagai akibat dari peningkatan IOP yang mendadak dan sangat tinggi.
Keluhan : nyeri periokuler, penglihatan sangat menurun dan melihat warna sekitar sumber cahaya (halo), mual dan muntah.
Gambaran klinis : Hiperemia limbal dan konjungtiva, edema kornea, bilik mata depan dangkal disertai flare and cells, IOP sangat tinggi, Papil saraf optic hyperemia, sudut BMD tertutup.

Diagnosis :
Hiperemia limbal dan konjungtiva, edema kornea, BMD dangkal dengan flare dan cell, iris bomban tanpa adanya rubeosis iridis, pupil dilatasi bulat lonjong vertical reflex negative, lensa posisi normal tidak didapatkan katarak, IOP sangat tinggi, sudut BMD tertutup.

Diagnosis Banding :
1. Glaukoma sudut tertutup sekunder karena kelainan lensa :
- Glaukoma Fakomorfik ( lensa yang membesar )
- Glaukoma Ektopia lentis anterior
2. Glaukoma sudut tertutup sekunder karena blok pupil akibat inflamasi intra ocular.
3. Glaukoma sudut tertutup sekunder karena rubeosis iridis ( glaucoma neovaskuler)
4. Glaukoma maligna

Penatalaksanaan :
a. Segera turunkan IOP
1. Hiperosmotik : Glycerin 1,5 gr/kg.BB. 50% larutan dapat dicampur dengan sari jeruk, bila sangat mual dapat diganti dengan Manitol 1 – 1,5 gr/kg.BB , 20% larutan intravena ( dalam infuse 3-5 cc/menit = 60-100 tetes/menit
( hati-hati pada orang tua, penderita penyakit jantung, ginjal dan hati )
2. Acetazolamide 500 mg intravena bila IOP sangat tinggi atau 500 mg oral dilanjutkan 250 mg sehari 4 kali. ( hati-hati pada : penderita batu ginjal, obstruksi paru menahun dan gangguan fungsi hati)
b. Menekan Reaksi radang : steroid topical, prednisolone 1% atau dexamethasone 0,1% sehari 4 kali
c. Penderita dalam posisi “supine” untuk memudahkan lensa bergerak ke posterior mengikuti dehidrasi vitreous akibat hiperosmotik agar sudut dapat terbuka.
d. Sesudah ± 1 jam, periksa IOP dan BMD
1. Pada umumnya IOP sudah mulai turun dan bila sudah < 40 mmHg, beri pilocarpine 2% dan setelah ½ jam bila IOP tetap turun dan sudut mulai terbuka beri pilocarpine 1% sehari 4 kali
Pilocarpine tidak perlu diberi secara “intensive”, bila kondisi mata sudah mulai tenang terutama bila kornea sudah jernih, dilakukan laser iridotomi (laser peripheral iridotomi = laser PI) atau Bedah iridektomi perifer (bedah IP)
2. Bila IOP tetap tinggi dan sudut tetap tertutup, harus dipikirkan kemungkinan glaucoma sudut tertutup karena kelainan lensa jangan diberi pilocarpine, akan menambah lensa bergerka ke depan, kemudian timbul blok pupil. Siapkan untuk dilakukan Argon Laser Peripheral Iridoplasty (ALPI) yang mnegkerutkan iris perifer sehingga sudut terbuka. IOP turun kondisi mata menjadi tenang (2-3 hari) untuk selanjutnya dilakukan laser PI.
e. Pasca Laser PI atau bedah IP
Gonikoskopi :
1. Sudut terbuka; pilocarpine diteruskan sampai tampak jelaslubang IP, Timolol dan prednisolone atau dexamethasone diteruskan sampai kondisi mata tenang (bebas dari inflamasi)
2. Sudut tetap tertutup; dengan Glaukoma plateau iris, Glaukoma ektopia lentis anterior, Glaukoma maligna.
f. Untuk mata Jiran ( fellow eye)
Sementara Pilocarpine 1% sehari 4 kali sampai saat terbaik untuk dilakukan laser atau bedah IP.
Pilocarpine pada mata jiran dalam jangka waktu lama tidak dianjurkan.

Label: